In the Name of Love is a 2008 Indonesian film directed by Rudy Soedjarwo. This film starring by Vino G. Bastian, Acha Septriasa, Christine Hakim, Tutie Kirana,.
Running time 127 minutes Country Language In the Name of Love is a 2008 Indonesian film directed. This film starring by Vino G. Bastian, Tutie Kirana, and Cok Simbara. The film had its premiered at the on December 5, 2008.
Cast. Vino G. Bastian as Abimanyu Hidayat.
as Saskia Putri Negara. as Citra Mustafa. Tutie Kirana as Kartika Hidayat. as Triawan Negara. Cok Simbara as Satrio Hidayat. as Rianti Putri Negara Prasetyo.
as Aryan Hidayat. Tengku Firmansyah as Aditya Hidayat. as Banyu Putra Negara.
Yama Carlos as Panji Putra Negara. Dicky Wahyudi as Gilang Prasetyo.
Panji Rahadi as Dirga References.
Boleh dibilang Vino G Bastian selalu memainkan film-film yang cukup berkualitas. Bakat acting dan wajah tampan yang dimiliki suami Marsha Timothy ini memang tidak dapat dipungkiri lagi.
Bagi Anda yang ingin mengikuti perjalanan karir aktor tampan ini, berikut sudah merangkum 10 film Vino G Bastian terbaik yang wajib Anda tonton. 10 Film Vino G Bastian Terbaik 1. 30 Hari Mencari Cinta Banyak yang tidak tahu bahwa karir Vino G Bastian sebagai aktor film layar lebar dimulai dari perannya di film 30 Hari Mencari Cinta.
Vino berperan sebagai Eric dan beradu acting dengan Nirina Zubir, Luna Maya, dan Dinna Olivia. Kala itu, 30 Hari Mencari Cinta adalah film Vino G Bastian terbaik sekaligus film pertama bagi Vino dan Nirina.
Di film ini, pria kelahiran 24 Maret 1982 ini berperan sebagai Eric salah satu cowok yang dekat dengan geng-nya Gwen, Olin, dan Keke. Tak disangka semenjak film ini tayang diproduksi pada tahun 2004 ini ternyata mengantarkan seorang Vino G Bastian untuk menjadi aktor ternama seperti saat ini. Catatan Akhir Sekolah Film kedua yang dibintangi oleh Vino G Bastian adalah Catatan Akhir Sekolah yang diprakarsai oleh sutradara kawakan, Hanung Bramantyo. Jika di film 30 Hari Mencari Cinta Vino tidak mendapatkan peran utama, di film ini Vino merupakan salah satu aktor pemeran utama. Di sini, peran yang harus dilakoni Vino adalah Arian, seorang siswa biasa-biasa saja yang menjadi anggota ekskul mading meskipun hanya sebagai pemegang kunci mading. Arian bersahabat dengan Agni (Ramon Y. Tungka) dan Alde (Marcel Chandrawinata).
Berlatar belakang kehidupan di SMA, mereka harus berhadapan dengan kepala sekolah matre yang selalu memandang segala hal dengan uang. Sampai suatu ketika merek bertiga membuat film dokumentasi untuk perpisahan sekolah dan mereka terlibat ke dalam kasus kejahatan kepala sekolahnya sendiri. Realita, Cinta, dan Rock ‘n Roll Vino tampil seksi di film Realita, Cinta, dan Rock ‘n Roll meskipun gayanya sedikit “slengekan” Di dalam film ini Vino beradu peran dengan Herjunot Ali yang tidak kalah tampan dengannya. Mata para kaum hawa sangat dimanjakan ketika menonton film ini karena Vino dan Herjunot Ali sempat beradegan topless. Dikisahkan Ipang (Vino) dan Nugi (Herjunot Ali) adalah dua sahabat karib yang sama-sama “gila” Layaknya dua remaja yang sedang nakal-nakalnya, kehidupan mereka tak luput dari masalah dengan keluarga masing-masing sampai mencintai satu orang yang sama, yakni Sandra (Nadine Chandrawinata). Badai Pasti Berlalu Badai Pasti Berlalu merupakan salah satu film Vino G Bastian terbaik di mana ia memperoleh peran menjadi pria yang agak dewasa. Film ini sendiri diangkat dari novel Marga T dengan judul yang sama.
Di sini, Vino dipasangkan dengan Raihaanun yang notabene adalah aktris baru kala itu. Dikisahkan bahwa Siska (Raihaanun) baru saja dikhianati kekasihnya. Sampai pada akhirnya Siska bertemu Leo (Vino). Hubungan mereka berjalan lancar sampai ketika Siska mengetahui bahwa sebenarnya Leo hanya memanfaatkan dirinya sebagai bahan taruhan dengan teman-temannya. Radit dan Jani Melalui film Radit dan Jani, Vino G Bastian berhasil menyabet dua penghargaan dalam kategori “Best Actor” dari Festival Film Indonesia 2008 – Piala Citra dan Independent Film Award. Bahkan, chemistry yang diperoleh Vino dan pasangan mainnya di film ini, Fahrani, membuat mereka memenangkan kategori “Best Couple” dan “Favorite Couple” dari Indonesian Movie Awards.
Sinopsis Radit dan Jani mengisahkan realita yang sering terjadi, di mana pasangan muda nekat menikah tanpa restu orang tua meskipun mereka belum memiliki pekerjaan dan bekal uang. Apalagi Radit (Vino) memiliki ketergantungan pada obat-obatan terlarang. Suatu saat, Jani (Fahrani) hamil dan hal ini menyadarkan mereka bahwa hidup mereka yang kacau itu harus berubah demi calon anak mereka. Serigala Terakhir Disutradarai oleh Upi Avianto, film Serigala Terakhir ini menceritakan kisah gangster perkampungan sampai dengan gangster kelas kakap. Dalam Serigala Terakhir, Vino mendapatkan peran utama dan beradu acting dengan Fathir Muchtar, Dion Wiyoko, Ali Syakieb, Dallas Pratama Fanny Fabriana, dan Abimana Aryasatya.
Baca Juga:. Rasa sakit hati Jarot semakin bertambah ketika tak ada seorang sahabat pun yang menjenguknya.
Ketika keluar dari penjara, Jarot bergabung dengan Naga Hitam, geng narkoba kelas kakap, untuk membalas dendam terhadap geng Ale. Mika Peran Vino di film Mika ini bisa bikin kita yang menonton jadi mewek. Vino memerankan peran yang sedikit berbeda dari biasanya karena di sini ia memerankan sosok Mika, pria cuek, berani, dan selalu berpikiran positif.
Sementara itu, Indi (Velove Vexia) adalah gadis yang menderita scoliosis yang mengharuskan ia harus memakai baju besi setiap hari. Pertemuan Indi dan Mika tentu saja mengubah hidup Indi. Mika selalu berhasil membuat Indi tertawa dan memberikan semangat untuk Indi. Namun, kebahagian mereka tak berlangsung lama karena orang tua Indi tidak menyukai Mika dan Mika pun memiliki rahasia, yakni ia adalah penderita AIDS yang usianya hanya tinggal menghitung waktu. 3 Nafas Likas Berbicara soal film Vino G Bastian terbaik, 3 Nafas Likas adalah salah satu film terbaik Vino di mana ia mendapatkan peran spesial sebagai pejuang kemerdekaan dari Tanah Karo, yakni Letjen TNI Djamin Ginting. Yang membuat film ini jadi spesial, Vino harus belajar bahasa Batak Karo untuk memperdalam perannya di film ini.
Konsen cerita berpusat pada kisah Likas Gintings, yang tak lain adalah istri Djamin Ginting. Ini adalah salah satu film bertemakan sejarah yang bagus karena ada beberapa adegan kejadian penting di Indonesia, perang kemerdekaan, pergerakan revolusi dari tahun 1930-an sampai dengan tahun 2000-an. Talak 3 Talak 3 mempertemukan dua aktor berbakat, yakni Vino G Bastian dan Reza Rahardian. Bahkan, di sini Vino dipasangkan dengan aktris cantik, Laudya Cynthia Bella. Sinopsis singkat Talak 3 bermula dari Bagus (Vino) dan Risa (Bella) sudah bercerai.
Namun, mereka sama-sama dihadapkan dalam masalah rumit, ketika mereka mengerjakan satu proyek dan saling jatuh cinta lagi, mereka tidak bisa rujuk kembali. Pasalnya, Bagas sudah menjatuhkan talak 3 pada Risa dan jika ingin menikahinya kembali maka harus dilakukan Muhalil, di mana si perempuan menikah dulu dengan pria lain baru kemudian bercerai. Pilihan mereka jatuh pada Bimo (Reza) yang bisa diperaya. Akan tetapi, Bimo pun memiliki rasa yang terpendam sejak dulu kepada Risa.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Puncak kesuksesan seorang Vino G Bastian ada pada film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss. Di mana seorang Vino yang terbiasa berperan dalam film drama dan action harus keluar dari zona aman dan bermain dalam film komedi. Tak tanggung-tanggung, Vino mendapat peran sebagai Alm. Kasino, salah satu pentolan Warkop DKI. Bersama dua aktor hebat lainnya, Abimana Aryasatya (sebagai Alm. Dono) dan Tora Sudiro (sebagai Indro), Vino sukses mengantarkan film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 untuk memperoleh 6,5 juta penonton. Film ini langsung berada dipuncak daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa melampaui pendahulunya Laskar Pelangi (4,7 juta penonton).
Totalitas Vino G Bastian sebagai aktor memang tidak perlu diragukan lagi. Vino membangun karirnya dari enol sampai akhirnya film Vino G Bastian terbaik, yakni Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss berhasil meraih jumlah penonton terbanyak dibanding film-film nasional lainnya. Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212. Respon penonton pun sesuai prediksi dan menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan pencapaian lebih dari 1,5 juta penonton. Film ini rasanya cocok untuk semua genre dan usia apalagi bagi Anda para penggemar serial Wiro Sableng yang ingin kembali bernostalgia. Ayah dari Jizzy Pearl Bastian ini juga apik dalam memerankan sosok penyanyi legendaris Chrisye di film layar lebarnya. Wah, penasaran ya!
Kira-kira karakter apalagi yang akan diperankan hot papa ini dalam film selanjutnya? Yuk, kita tunggu saja karya-karya hebat lainnya dari Vino G Bastian.